Bikin Usaha Olahan Kelapa Anti Ribet! Andalkan Mesin Pemarut Kelapa Listrik RH-200PK dari Graha Mesin

Parut Kelapa Manual vs Mesin: Mana yang Lebih Worth It di 2025?

Kalau kamu masih pakai parutan tangan atau alat manual, coba pikirkan ulang. Di bawah ini adalah beberapa poin perbandingan penting yang bisa bikin kamu sadar, sudah waktunya beralih ke mesin:

• Tenaga & Waktu
  Parutan manual boros tenaga dan butuh waktu lama, apalagi kalau harus memarut dalam jumlah banyak. Sementara mesin seperti RH-200PK bisa memarut hingga 200 butir kelapa per jam, cukup dioperasikan satu orang saja.

• Konsistensi Hasil Parutan
  Dengan manual, hasil parutan sering kali nggak konsisten—kadang terlalu kasar, kadang terlalu lembek. Mesin menghasilkan parutan yang halus, merata, dan siap olah, cocok untuk produksi santan, keripik, atau kue tradisional.

• Keamanan & Higienitas
  Memarut manual berisiko tinggi terkena pisau dan rentan cedera. Belum lagi soal kebersihan alat yang sering bersentuhan langsung dengan tangan. Mesin punya sistem tertutup, body stainless steel, dan lebih steril.

• Skala Produksi
  Kalau masih manual, kapasitas produksimu pasti terbatas. Tapi mesin memungkinkan kamu naik level: produksi besar, cepat, dan stabil. Cocok buat kamu yang ingin masuk ke pasar UMKM bahkan ekspor.

• Biaya Jangka Panjang
  Manual memang murah di awal, tapi dalam jangka panjang—capek, waktu terbuang, dan butuh banyak tenaga kerja. Mesin adalah investasi satu kali, tapi bisa kamu pakai bertahun-tahun dengan hasil yang jauh lebih maksimal.

Jadi kalau kamu ingin mengejar omset lebih besar dan kerja lebih efisien, jelas mesin pemarut kelapa RH-200PK adalah pilihan yang masuk akal.